Selamat Datang di Blog Arsita Desy D. Makasih atas kunjungannya.,. disney`: Hayao Miyazaki, Sekaliber Walt Disney

Minggu, 28 Maret 2010

Hayao Miyazaki, Sekaliber Walt Disney

GETTY IMAGES/DAN KITWOOD
Hayao Miyazaki
Hayao Miyazaki, Sekaliber Walt Disney

Jumat, 4 Desember 2009 | 03:32 WIB

Irwan Julianto

Hayao Miyazaki adalah sutradara film animasi terpopuler di Jepang, dan mungkin terhebat di dunia setelah Walt Disney. Ia dijuluki ”Akira Kurosawa”-nya dunia animasi. Hayao yang disebut-sebut sebagai ”Walt Disney-nya Jepang” justru sangat benci film-film animasi produksi Disney, kecuali yang konvensional karya-karya asli Walt Disney.

Saat ini memang tidak ada yang tidak mengenal Hayao Miyazaki di Jepang, bahkan juga di dunia. Setidaknya film Spirited Away telah mendapat sambutan hangat di berbagai negara, Eropa maupun Amerika Serikat, serta penghargaan macam-macam, termasuk Oscar untuk film animasi terbaik tahun 2001, mengalahkan film animasi produksi Disney.

Bagi keluarga dengan anak-anak kecil maupun remaja yang ingin mengenal lebih jauh sosok dan kreasi Miyazaki, dapat menyaksikan sepuluh karya maestro Jepang ini di Bentara Budaya Jakarta (BBJ) mulai Jumat (4/12) hingga Minggu (6/12), mulai dari karya awalnya tahun 1980, The Castle of Cagliostro, hingga film terakhirnya tahun 2008, Ponyo on the Cliff by the Sea. Hari Minggu akan ada diskusi bersama kartunis Toni Masdiono dari Bandung yang pernah mengunjungi Studio Ghibli di Jepang yang didirikan Miyazaki.

Hayao Miyazaki, kelahiran Akebonocho, Bunkyoku, Tokyo, 5 Januari 1941, sejak kecil sudah amat tergila-gila pada pesawat terbang. Ayahnya, Katsuji Miyazaki, bekerja untuk pamannya, pemilik perusahaan suku cadang pesawat terbang bernama Miyazaki Airplanes di Kota Kanuma. Setiap hari Hayao melihat ayahnya bercerita dan bergumul dengan peralatan militer (saat itu masa Perang Dunia II) serta pesawat terbang. Tak heran hal itu memberikan banyak pengaruh soal penerbangan pada karya-karyanya. Lihat saja Laputa: Castle in the Sky, Nausicaa, dan Porco Rosso.

Dekat dengan ibu

Satu karyanya yang sangat kental dengan kehidupan nyata sehari-hari bisa kita jumpai di dalam film Tetangga Saya Totoro (My Neighbor Totoro), yang sebenarnya merupakan kisah pribadi masa kecil Miyazaki.

Dalam karyanya tersebut, nyata-nyata Miyazaki mencurahkan rasa cinta dan keprihatinan kepada ibunya sendiri yang menderita penyakit tuberkulosis tulang belakang sejak 1947 yang harus terbaring di rumah sakit dan di rumah hingga tahun 1955. Ibunya yang berkarakter amat kuat dan seorang intelektual meninggal dunia bulan Juli 1983 dalam usia 71 tahun. Sosok ibunya inilah yang membentuk sikap dan pandangan Hayao tentang dunia dan keluarga. Hayao memiliki tiga orang adik.

Film My Neighbor Totoro mengisahkan tentang sebuah keluarga yang pindah ke desa. Putri cantiknya ingin sekali menengok ibunya di rumah sakit, namun ditahan kakak wanitanya. Kesal tak boleh pergi, putri kecil yang cantik itu menghilang dan akhirnya dapat ditemukan berkat bantuan Totoro, sang dewa hutan, serta bantuan bus kucing (bus kota dalam bentuk kucing) yang bisa melayang di udara. Mereka menemukan sang adik yang hilang dan mengantarnya ke rumah sakit tempat ibunya dirawat. Kebetulan di sana ibunya sedang bercakap-cakap dengan sang ayah.

Karya-karya Miyazaki diakuinya sangat dekat dengan upayanya ikut mendidik anak-anak dan ingin selalu menceritakan bahwa sebenarnya pada akhirnya apabila manusia bekerja keras pasti berhasil.

Walaupun sudah menghasilkan cukup banyak film sejak lama, tetapi film yang kebanyakan dikenal adalah karya-karyanya di Studio Ghibli. Setelah berpindah-pindah kerja di beberapa studio film dan membuat beberapa perusahaan film sendiri, baru tahun 1985 ia mendirikan Studio Ghibli di Kichijoji, Musashino. Selanjutnya hingga sekarang Hayao Miyazaki identik dengan Studio Ghibli, dan Ghibli (bersimbol Totoro) identik dengan Miyazaki.

Sejak masa kecilnya, Hayao bercita-cita ingin menjadi pembuat komik karena begitu kesengsem pada komik (manga) karya Osamu Tezuka. Namun, gara-gara menonton film animasi Jepang pertama yang berwarna, Hakuja Den, tahun 1958 (arahan sutradara Yabushita Taiji) ketika ia kelas tiga SMA, membuat minat Miyazaki beralih dari komik ke animasi. Bertolak belakang dengan karya-karya animasinya, buku-buku komik yang dibuatnya justru sangat diwarnai dengan kekerasan, kebencian, kerakusan, kebodohan, perang, dan sebagainya. Salah satu karya komiknya adalah Nausicaa yang kemudian dibuatnya menjadi film animasi. Memang sebuah kontradiksi antara buku komik yang dibuatnya dan film animasi karyanya yang selalu bercorak gembira dan optimistik.

Tokoh babi

Miyazaki juga menggemari tokoh babi. Ia sendiri sering kali menyindir dirinya seperti babi. Di filmnya yang memenangkan Oscar, Spirited Away, tokoh ayah-ibu malah kena tulah jadi manusia babi!

Selain pesawat terbang dan babi, Miyazaki juga kerap melibatkan gadis cilik cantik dalam setiap filmnya. Lihat saja film Nausicaa of the Valley of Wind, Laputa, Kiki's Delivery Service, hingga Princess Mononoke. Istrinya, Akemi Ota, yang dinikahi Oktober 1965 juga seorang animator. Mereka dikaruniai dua orang putra.

Hayao lulusan jurusan Ilmu Politik dan Ekonomi Universitas Gakushuin ternyata hidup berpindah-pindah. Perpindahan berkali-kali juga terjadi di pekerjaannya. Saat lulus sekolah, Hayao bergabung dengan Toei Douga (Toei Animation) bulan April 1963.

Bersama Isao Takahata dan Yoichi Otabe, Hayao meninggalkan Toei tahun 1971 dan bergabung ke dalam perusahaan A-Pro, lalu tahun 1973 mereka bertiga bergabung dengan Zuiyo Pictures. Tahun 1980 Hayao menjadi Kepala Instruktur di perusahaannya yang baru, Telecom. Tahun 1983 film animasi Nausicaa dibuat Hayao bersama Takahata sebagai produser di perusahaan periklanan terbesar kedua di Jepang, Hakuhoudo, dan perusahaan film Tokuma.

Tahun 1984 Hayao bersama Takahata membentuk perusahaan sendiri di Suginamiku, Tokyo, bernama Nibariki yang berarti Dua Tenaga Kuda. Disusul setahun kemudian mereka mendirikan Studio Ghibli, yang hingga sekarang Hayao Miyazaki adalah identik dengan Studio Ghibli.

Seyogianyalah televisi-televisi di Indonesia memutar dan menerjemahkan film-film Miyazaki ke dalam bahasa Indonesia karena film-filmnya sangat baik, terutama bagi pendidikan anak-anak.

HAYAO MIYAZAKI

• Lahir: Tokyo, 5 Januari 1941 • Istri: Akemi Ota • Pendidikan: - SD Eifuku - SMP Omiya - SMA Toyotama - Universitas Gakushuin • Filmografi (sebagai sutradara): - Future Boy Conan (seri anime, 1978); The Castle of Cagliostro (1980); Nausicaa (1984); Sherlock Hound (1984-1985); Laputa: Castle in the Sky (1986); My Neighbor Totoro (1988); Kiki's Delivery Service (1989); Porco Rosso (1992); On Your Mark (1995); Princess Mononoke (1997); Spirited Away (2001); Howl's Moving Castle (2004); Ponyo on the Cliff by the Sea (2008). • Penghargaan: - Academy Award: Film Animasi Terbaik tahun 2001

2 komentar: